SIGI, Sararamedia.id - Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, mengajak seluruh masyarakat menjadikan ilmu sebagai panglima dalam kehidupan. Seruan ini ia sampaikan saat menghadiri Haul ke-4 Al-Habib Saggaf Bin Muhammad Al Jufri di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Alkhairaat, Dolo, Kabupaten Sigi, Minggu pagi, (13/7/2025).
Dalam sambutannya, Anwar Hafid menyampaikan kekaguman dan rasa hormat mendalam kepada almarhum Habib Saggaf, ulama kharismatik yang juga cucu pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Al-Jufri (Guru Tua). Ribuan orang yang hadir tanpa dikomando menjadi bukti nyata kecintaan masyarakat kepada sang ulama.
``Beliau bukan hanya seorang pemimpin spiritual, tetapi juga ilmuwan sejati yang mewariskan jejak keilmuan luar biasa dari ribuan madrasah, sekolah, pondok pesantren, rumah sakit hingga universitas,`` ujar Anwar Hafid.
Ia menyebut, warisan Habib Saggaf adalah bukti bahwa ilmu adalah kekuatan abadi. Berbeda dengan jabatan duniawi yang kerap dilupakan saat berakhir, ilmu yang ditanamkan seorang ulama tetap hidup dan menjadi cahaya bagi umat sepanjang masa.
``Ulama seperti Habib Saggaf tidak pernah selesai hidupnya. Ia hidup di hati kita karena ilmu yang ditinggalkannya,`` ungkap Anwar dengan mata berkaca.
Terinspirasi oleh warisan tersebut, Anwar Hafid berkomitmen menjadikan pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan Sulawesi Tengah. Ia memperkenalkan program unggulan ‘BERANI Cerdas’, yang menargetkan pembiayaan kuliah bagi 50 ribu anak Sulawesi Tengah setiap tahun, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
``Insyaallah hingga 2029, akan ada sekitar 250 ribu anak-anak kita yang mendapatkan akses pendidikan tinggi secara gratis,`` jelasnya.
Komitmen itu juga diperkuat dengan pencanangan program wajib belajar 13 tahun, yang dimulai sejak jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dalam waktu dekat, pemerintah provinsi akan mengeluarkan peraturan daerah untuk memberikan legitimasi pembiayaan kepada seluruh lembaga pendidikan, termasuk madrasah diniyah awaliyah.
Gubernur Anwar menekankan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi seluruh pihak mulai dari pemerintah kabupaten/kota, lembaga pendidikan, hingga organisasi keagamaan seperti Alkhairaat.
``Pendidikan harus jadi yang utama dan pertama. Mari kita bangun Sulteng menjadi provinsi besar, maju, dan terkemuka dengan pendidikan sebagai tiangnya``. tegas Anwar Hafid menutup sambutannya. (***)