SIGI, Sararamedia.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Torabelo Sigi mengeluarkan klarifikasi terkait kondisi rumah sakit yang saat ini mengalami lonjakan pasien secara signifikan, baik di ruang perawatan umum, IGD, maupun ICU.
Direktur Utama RSUD Torabelo, dr. Diah Ratnaningsih, melalui Kepala Bidang Pelayanan Medis, dr. Maranu, menyampaikan bahwa seluruh kapasitas rumah sakit saat ini sedang penuh. Bahkan, pasien-pasien kritis terpaksa menunggu perawatan di ruang IGD karena ICU telah terisi penuh.
``Saat ini, kondisi RS penuh, baik ruangan maupun IGD. Bila pasien terlantar terlalu lama di IGD tanpa tindakan cepat, justru bisa berakibat fatal,`` jelas dr. Maranu, Selasa malam, (5/8/2025).
Salah satu contoh kasus, yakni pasien usus buntu inisial AMR, akhirnya dirujuk dan menjalani operasi di RS Bhayangkara Palu. Kini, kondisinya telah membaik dan sedang menjalani perawatan pascaoperasi di ruang perawatan biasa.
``Pasien sudah selesai dioperasi, keluar dari ICU, dan sekarang sedang dalam perawatan. Insyaa Allah segera pulih dan pulang. Justru tindakan merujuk ke RS lain adalah langkah tepat agar pasien cepat ditangani,`` tambah dr. Maranu.
Ia juga menegaskan bahwa memaksakan pasien untuk dirawat di RSUD Torabelo dalam kondisi penuh bisa memperburuk situasi.
``Kalau dipaksa rawat di Torabelo, seperti yang diberitakan beberapa media, belum tentu hasilnya akan sebaik ini. Bisa jadi kondisinya memburuk karena menunggu ruangan yang kosong,`` akuinya.
Menurut laporan petugas medis RSUD Torabelo, saat ini ada tiga pasien yang sudah tiga hari menunggu ruang ICU di IGD, termasuk pasien rujukan dari Kulawi dengan penurunan kesadaran dan syok hipovolemik. Keluarga pasien telah diedukasi dan diminta menandatangani surat pernyataan menerima perawatan di IGD dengan segala keterbatasan yang ada.
``Sama halnya dengan RS Undata dan Anutapura, di saat membludaknya pasien, sebagian harus dirawat di lorong-lorong karena keterbatasan ruangan dan SDM. Namun itu juga memiliki risiko tinggi, termasuk risiko jatuh dan kesalahan penanganan,`` ujarnya.
Diah menambahkan, ke depan pihak rumah sakit akan segera menggelar rapat internal untuk mencari solusi, termasuk menyiapkan tambahan alat kesehatan, tenaga medis dan manajemen ruang agar layanan tetap optimal meski dalam kondisi darurat. (***)